X ATU 1- Karakteristik Ternak Unggas
Karakteristik Umum Ternak Unggas
Unggas secara umum merujuk pada jenis hewan ternak dari kelompok burung yang dipelihara untuk dimanfaatkan daging, telur, atau bulunya. Karakteristik umum yang membedakan unggas dari jenis ternak lain meliputi:
Berdarah Panas (Homoioterm): Unggas mampu mempertahankan suhu tubuhnya relatif konstan, terlepas dari suhu lingkungan. Hal ini penting dalam manajemen pemeliharaan, di mana suhu kandang harus diatur agar unggas tidak mengalami stres panas atau dingin.
Ditutupi oleh Bulu: Bulu berfungsi sebagai isolator panas, membantu mempertahankan suhu tubuh. Kondisi bulu yang bersih dan cerah sering menjadi indikator kesehatan unggas.
Memiliki Paruh: Organ mulut berupa paruh (tanpa gigi) digunakan untuk mengambil pakan. Bentuk paruh bervariasi tergantung jenis unggas dan pola makannya.
Bereproduksi dengan Bertelur (Ovipar): Unggas berkembang biak dengan menghasilkan telur yang kemudian dierami hingga menetas.
Memiliki Sepasang Kaki dan Sayap: Unggas berdiri dengan dua kaki dan sebagian besar memiliki sayap, meskipun tidak semua jenis unggas (terutama yang dipelihara secara komersial seperti ayam pedaging) dapat terbang dengan baik.
Pertumbuhan Cepat: Terutama pada unggas tipe pedaging (broiler), memiliki laju pertumbuhan yang sangat pesat.
Karakteristik Berdasarkan Tipe Produksi (Contoh Utama di Agribisnis)
Dalam Agribisnis Ternak Unggas, unggas dikelompokkan berdasarkan tujuan utama pemeliharaannya, yang masing-masing memiliki karakteristik spesifik:
1. Unggas Tipe Pedaging (Contoh: Ayam Broiler)
Unggas pedaging dipelihara dengan fokus pada produksi daging yang efisien.
Pertumbuhan Cepat: Mencapai bobot panen (dewasa muda) dalam waktu singkat (sekitar 4-7 minggu).
Bentuk Tubuh Padat dan Kompak: Memiliki timbunan daging yang banyak, terutama di bagian dada.
Gerakan Cenderung Lambat: Karena bobot tubuh yang cepat bertambah.
Konversi Pakan Baik: Kemampuan mengubah pakan menjadi daging sangat efisien.
2. Unggas Tipe Petelur (Contoh: Ayam Ras Petelur/Layer)
Unggas petelur dipelihara dengan fokus pada produksi telur dalam jumlah tinggi.
Produksi Telur Tinggi: Mampu menghasilkan telur dalam jumlah banyak per tahun (misalnya, 250-300 butir/tahun).
Dewasa Kelamin Cepat: Mulai bertelur pada usia relatif muda (sekitar 4-5 bulan).
Bentuk Tubuh Ramping/Kecil: Tipe ringan, berbanding terbalik dengan tipe pedaging.
Lincah: Memiliki gerakan yang aktif.
Jarang Mengeram: Sifat mengeram (sifat alami untuk menghentikan produksi telur) telah diminimalisir melalui seleksi genetik.
Contoh Nyata di Lingkungan SMK NEGERI 1 KEDAWUNG SRAGEN
Program Keahlian Agribisnis Ternak Unggas di SMK Negeri 1 Kedawung Sragen fokus pada keahlian teknis budidaya dan pengelolaan usaha unggas pedaging dan unggas petelur secara komersial dan profesional. Karakteristik unggas tersebut dapat diamati langsung di unit praktik:
| Karakteristik Umum Unggas | Pengamatan Nyata di Unit Praktik SMK | Implikasi Pembelajaran |
| Kesehatan/Keaktifan | Siswa diajarkan mengidentifikasi ayam broiler atau layer yang lincah, bulu cerah, dan nafsu makan baik sebagai tanda unggas sehat. | Siswa belajar manajemen kesehatan dan seleksi ternak. Ayam yang tidak lincah dan lesu harus segera diisolasi. |
| Perbedaan Tipe Produksi | Siswa membedakan antara Ayam Broiler (bertubuh besar, pertumbuhan cepat, dan gerak lambat) dengan Ayam Layer (bertubuh ramping, fokus pada produksi telur). | Siswa memahami prinsip dasar seleksi bibit dan perbedaan penanganan pakan dan kandang sesuai tujuan produksi. |
| Pemanfaatan Pakan Efisien (Konversi Pakan) | Siswa menghitung Feed Convertion Ratio (FCR) pada Ayam Broiler. Hasil FCR yang rendah (mendekati nilai ideal seperti 1,3-1,6) menunjukkan unggas memiliki karakteristik genetik yang unggul dan manajemen pakan yang baik. | Siswa menerapkan ilmu nutrisi dan manajemen pakan untuk mencapai efisiensi tertinggi dalam usaha ternak. |
| Karakteristik Reproduksi | Siswa mempraktikkan manajemen kandang untuk Ayam Layer untuk memaksimalkan jumlah dan kualitas telur (produksi ovipar). | Siswa belajar manajemen pencahayaan dan manajemen indukan yang sangat krusial untuk mengoptimalkan karakteristik bertelur unggas. |
Praktek langsung ini membekali siswa dengan kompetensi untuk mengelola usaha ternak unggas, mulai dari penyiapan bibit, pemberian pakan, pemeliharaan kesehatan, hingga panen dan pemasaran, berdasarkan karakteristik biologis dan produksi unggas yang dipelihara.
Anda bisa melihat bagaimana kegiatan di sekolah tersebut dalam video Belajar mengelola hasil pertanian yang berkualitas; SMKN 1 Kedawung Sragen. Video ini memberikan gambaran umum mengenai kegiatan di SMK Negeri 1 Kedawung Sragen, termasuk program pertanian yang relevan dengan Agribisnis Ternak Unggas.
Komentar
Posting Komentar